Siapa Bilang Museum Membosankan? Buktikan Jawabannya Di Benteng Vredeburg Yogyakarta

Yogyakarta yang dikenal dengan kota pelajar ini ternyata juga dijuluki sebagai kota wisata karena banyak sekali kawasan wisata yang dapat kita temukan disini. Bukan cuma satu dua saja, sudah tidak terhitung pakai jari, mulai dari wisata alam, wisata pantai, wisata pegunungan, wisata belanja dan wisata sejarah. Pada kesempatan kali ini kita akan mengupas wisata sejarah yang ada di Jogja. Salah satu wisata sejarah yang pas untuk kalian datangi adalah wisata museum benteng Vredeburg Yogyakarta. Dari namanya saja pasti sudah terbayangkan seperti apa kawasan wisata ini, daripada penasaran yuk kita bahas langsung.

Benteng Vredeburg Yogyakarta

Mendengar namanya pasti sudah terbayangkan dibenak kalian akan masa pemerintahan Belanda pada masa itu. Benteng ini memang merupakan sebuah benteng yang dulu dibangun sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan residen Belanda. Benteng yang terletak di depan Gedung Agung dan kraton kesultanan Yogyakarta tersebut saat ini telah berubah menjadi sebuah museum dengan arsitektur Belanda kuno. Benteng yang dikelilingi parit atau jagang memiliki bentuk persegi dengan empat sudut menara pantau atau bastion.

Berada di Benteng Vredeburg Yogyakarta ini kalian tidak hanya akan diajak memasuki bangunan Belanda kuno saja, tetapi beragam bukti sejarah ada didalamnya. Dengan ruangan ber-AC dan bersih akan membuat kita semakin nyaman berkeliling melihat peninggalan sejarah masa lalu. Telah tersedia juga layar sentuh untuk mengetahui sejarah lebih luas lagi. Sehingga kita tidak akan bosan untuk berkeliling museum hingga berselfie dengan patung patung yang ada di kawasan benteng.

Kawasan wisata yang buka mulai dari jam 8 hingga 4 sore (Selasa-Jum’at) dan buka dari jam 8 pagi hingga 5 sore (Sabtu & Minggu) dan hari Senin tutup ini adalah kawasan wisata murah meriah untuk dikunjungi. Cukup dengan membayar tiket masuk 2ribu rupiah kita sudah dapat melihat dan masuk ke dalamnya. Lelah berkeliling menikmati wisata museum benteng Vredeburg Yogyakarta, kalian bisa beristirahat sambil menikmati keanggunan benteng di cafe bernuansa Hindia Belanda yang ada didalam kawasan benteng. Kita bisa menikmati aneka menu makanan tradisional Indonesia ataupun menu western. Tinggal memilih akan menikmatinya di indoor ataupun outdoor semuanya akan memberikan nuansa Belanda disana.

Sejarah Singkat Benteng Vredeburg Jogja

Sebelum kita melangkah lebih jauh lagi, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu sejarah singkat Benteng Vredeburg Jogja. Benteng Vredeburg awal dibangun oleh VOC pada tahun 1760, yang awalnya hanya berupa tembok tanah diperkuat dengan tiang penyangga dari kayu pohon kelapa dan aren. Berdirinya benteng ini sangat erat kaitannya dengan lahirnya Kesultanan Yogyakarta, karena Belanda berhasil menyelesaikan perseteruan antara Susuhan Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I) dengan perjanjian Giyanti. Kemajuan kraton yang begitu pesat membuat Belanda semakin khawatir akan tersingkirkan, kemudian Belanda mengusulkan kepada Sultan untuk membuat benteng.

Dengan dalih untuk menjaga keamanan kraton, padahal ada maksut terselubung dibalik itu semua. Lokasi benteng dibuat menghadap ke jalan utama menuju kraton dengan jarak satu tembakan meriam. Mengindikasikan bahwa benteng ini dimanfaatkan untuk strategi, penyerangan dan blokade terhadap kraton, jika sewaktu waktu Sultan memusuhi Belanda. Pada tahun 1767 dibawah kepemimpinan gubernur W. H. Van Ossenberg pembangunan benteng dibuat lebih permanen dan kokoh, dari yang semula hanya berupa tanah diperkuat dengan kayu. Penyempurnaan bangunan tersebut didesain oleh seorang insinyur bernama Frans Haak dan diberi nama “Rustenburg” artinya ‘benteng peristirahatan’.

Pada tahun 1867 Yogyakarta mengalami sebuah gempa bumi yang begitu dahsyat dan merobohkan bangunan benteng. Pembenahan benteng dibawah kepemimpinan Inggris kala itu masih tetap menggunakan bentuk persegi sama seperti sebelumnya. Dan didalamnya terdapat bangunan-bangunan rumah perwira, asrama prajurit, gudang mesiu, gudang logistik, rumah sakit prajurit dan rumah residen. Setelah pemugaran benteng selesai benteng ‘Rustenburg’ berganti nama menjadi “Vredeburg” yang berarti ‘benteng perdamaian’. Dan hingga sekarang benteng ini dikelola oleh pemerintah Indonesia menjadi wisata museum benteng Vredeburg Yogyakarta.

Miniatur di dalam museum Vredeburg

Lokasi Dan Rute Menuju Benteng Vredeburg

Benteng ini memiliki lokasi yang begitu strategis, terletak persis di titik nol kilometer Yogyakarta. Dari kraton hanya berjarak 400 meter, jarak 200 meter dari jalan Malioboro, berjarak 350 meter dari Taman Pintar, serta 1,5 km dari Taman Sari. Lokasi benteng Vredeburg berada persis dipinggir jalan Jendral A. Yani No. 6, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta. Rute menuju kesana dari stasiun tugu tinggal berjalan kaki sekitar 700 meter kearah titik nol kilometer, bisa juga naik becak atau Trans Jogja. Bila dari kraton kita juga tinggal berjalan kaki 400 meter dari sana, hanya ada fasilitas becak dan tidak ada bus atau Trans Jogja. Jika kalian dari stasiun Lempuyang bisa menggunakan Trans Jogja rute 2A dan turun di halte Malioboro 3 yang terletak persisi di depan benteng. Nah untuk kalian yang dari terminal Giwangan bisa menggunakan Trans Jogja rute 3A dan turun di halte Malioboro 3.

Baju dari karung goni

Lokasi Benteng Vredeburg Yogyakarta dapat dilihat pada peta google maps di bawah ini.

Selain kawasan yang begitu strategis dan mudah dijangkau, wisata museum benteng Vredeburg Yogyakarta menyimpan keseruan didalamnya. Wisata sejarah ini memang harus kita kunjungi dan lestarikan, agar kita semua tahu mengenai perjuangan sejarah dan tidak melupakan sejarah. Murah meriah dan seru, tunggu apalagi segera kunjungi destinasi wisata ini. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan kalian, terima kasih.

Penginapan Terbaik di sekitar Benteng Vredeburg Yogyakarta

Kamu dapat melakukan pencarian penginapan terbaik di sekitar Benteng Vredeburg Yogyakarta melalui booking.com dengan kotak pencarian di bawah ini.


Booking.com